Yuk kita belajar dasar dasar sablon. Walaupun kita tidak terjun langsung di dunia sabloners, tapi setidaknya kita tahu mengenai sablon. walaupun indah sendiri jika ingin mencari jasa sablon kaos murah manual selalu di kedaiclothing.com .Kali ini Indah nuri akan memberikan pengetahuan tentang tinta sablon.
Tinta dalam dunia sablon dibagi menjadi 2 jenis yaitu tinta
berbasis waterbase atau air serta tinta berbasis solvenbase atau minyak yang
sering juga disebut plastisol. Kedua jenis tinta ini tentu memiliki perbedaan
antara satu sama lain. Apa saja tinta tersebut dan apa perbedaannya ? Simak
penjelasannya dibawah ini.
Yang pertama kita akan membahas Tinta berbasis air atau WATERBASE terlebih dahulu. Jenis-jenis
tinta waterbase diantaranya adalah :
1.
Tinta
Rubber
Jenis tinta ini adalah yang cukup banyak dijumpai dalam
dunia sablon. Tinta ini juga banyak diaplikasikan untuk menyablon kain yang
berwarna gelap, karena tinta rubber ini memiliki sifat pekat yang bisa menutup
permukaan kain dengan sangat baik. Tinta ini juga sering digunakan untuk
underbase atau dasaran sebelum memberikan warna lain pada kain yang akan
disablon. Nah, tinta ini juga dibagi menjadi dua jenis yakni tinta rubber white
atau yang berwarna putih yang difungsikan sebagai dasaran namun juga bisa digunakan untuk mendapatkan
warna yang lebih muda atau warna pastel. Dan ada juga tinta rubber yang
berjenis color atau berwarna, tinta ini banyak digunakan untuk mencampurkan
warna-warna tua ataupun untuk mendapatkan hasil warna yang lebih tua. Sedikit
tips untuk para sabloner pemula, jika Anda menginginkan warna putih bersih yang
cemerlang, bisa menggunakan trik ini dengan mencampurkan tinta rubber white
degan pewarna atau pigmen berwarna nila ataupun warna ungu sedikit demi sedikit
hingga mendapatkan warna yang dirasa pas.
2.
Tinta
Transparan
Jenis tinta yang kedua ini juga kerap kali disebut sebagai
coating, kenapa disebut begitu ? Sebab warna tinta ini yang transparan yang
membuatnya dapat difungsikan sebagai pelapis hasil akhir dari sablon yang
menggunakan tinta lain. Tinta ini juga akan memberikan tampilan mengkilap pada
hasil akhirnya. Tinta ini juga memiliki tekstur lebih keras dan kuat saat sudah
mengering, yang menjadikannya lebih awet dan tahan lama. Dengan menambahkan
tinta ini untuk melapisi tinta warna lain yang ada pada
sablon kaos atau kain
lainnya, akan menambah daya tarik, nilai jual serta kesan yang ditimbulkan
hasil sablon kain tersebut.
3.
Tinta
Extender
Sifat tinta jenis ini hampir sama dengan tinta transparan
tadi, namun perbedaannya terletak pada pengaplikasiannya. Jika tinta transparan
bisa diaplikasikan untuk lapisan tinta lain dengan berbagai warna, untuk tinta
extender ini hanya sesuai dipakai untuk melapisi kain dan tinta yang berwarna
putih atau warna terang dan cerah. Sifat tinta ini juga aak berbeda dengan
tinta transparan, tinta ini akan menyerap pada tinta dan bahan yang ada dibawah
tinta extender ini.
4.
Tinta
Jenis Super White
Hampir sama dengan tinta rubber tadi, tinta jenis ini juga
memliki 2 jenis yakni tinta dengan jenis white dan juga color. Namun sifat dari
tinta ini hampir sama dengan tinta extender diatas, yakni mampu menyatu dengan
bahan yang ditempeli oleh tinta ini serta bersifat transparan juga. Tapi tinta
jenis ini bisa disablon pada bahan yang memiliki warna dasar gelap.
5.
Tinta
Timbul atau PUFF
Tinta ini dibagi menjadi 2 varian, yakni tnta underbase atau
dasar dan tinta berbasis plastisol. Untuk mendapatkan hasil tinta yang sempurna
dan terlihat timbul, maka diperlukan proses pemanasan terlebih dahulu dengan suhu
tertentu. Maka dari itu tinta jenis ini sangat jarang digunakan untuk sablon
manual.
Yang kedua adalah jenis tinta
berbasis SOLVENBASE atau Plastisol. Bahan penmbentuk tinta ini tentu
berbeda dengan tinta berbasis waterbase. Tinta plastisol berbahan dasar PVC
seperti pipa PVC atau yang sering kita sebut paralon namun memiliki tingkat
kelenturan yang berbeda. Tinta ini dibanderol dengan harga yang cukup mahal,
selain itu untuk menggunakan tinta jenis ini diperlukan alat-alat yang khusus
dan memadai sebab untuk mengeringkan tinta ini tidak sembarangan. Tinta ini
membutuhkan panas yang lebih tinggi untuk mengering sekitar 130 hingga 160
derajat celcius. Jadi dibutuhkan alat pengering seperti alat conveyor, curing
dan juga flash curing. Namun daya rekat yang dihasilkan oleh tinta plastisol
ini tidak perlu diragukan lagi, karena daya rekatnya yang sangat baik melebihi
tinta rubber atau yang berbasis waterbase yang dihasilkan oleh pemanasan dan
pengeringan yang bersuhu tinggi tersebut. Untuk menimbulkan efek yang
menakjubkan contohnya high density, jenis tinta inilah yang cocok untuk
digunakan. Kaos atau kain yang disablon menggunakan tinta jenis ini pasti akan
dilengkapi dengan tulisan peringatan ‘Do not iron on design’, atau berarti
jangan disetrika pada bagian desain sablon pada kaos atau kain tersebut. Karena
setrika yang mempunyai suhu tinggi tersebut dapat melelehkan hasil desain
sablon yang ada pada kain/kaos tersebut. Jenis tinta plastisol diantaranya
adalah :
1.
Tinta
All Purpose
Sifat dari tinta jenis ini hampir sama dengan tinta extender
yang sudah dijelaskan diatas. Bertekstur transparan dan mengkilap, karena
penggunaan dari tinta ini hanya pada bahan kain yang berwarna cerah, terang
atau putih saja.
2.
Tinta
High Opacity
Kelebihan dari tinta jenis ini adalah daya untuk menutup
pada suatu bahan medianya yang lebih baik daripada tinta berbasis waterbase
berjenis rubber. Sifat dari tinta ini juga sama dengan tinta rubber, mempunyai
kelenturan dan daya tahan yang awet. Tinta high opacity ini banyak digunakan untuk
keperluan teknik high density. Dengan kualitas yang tinggi, harga dari tinta
inipun juga cukup tinggi.
3.
Tinta
Athletic Plastisol
Sifat dari tinta ini adalah lebih lentur daripada tinta
rubber. Sehingga penggunaan dan pengaplikasiannya banyak digunakan pada sablon
kain spandex, polymesh ataupun bahan kain yang memiliki pola dan motif berupa
lubang-lubang yang cukup banyak dan cukup besar pula.
4.
Tinta
Shimmer Base & Gold
Jenis tinta ini akan menghasilkan warna metalik saat sudah
kering dan jadi. Dengan bentuk seperti pasta yang creamy siap digunakan tanpa
harus mencampurkannya dengan pengencer lagi. Tinta ini akan sangat baik dan
bagus apabila dicetak pada bahan kain polyster, cotton, rayon bahkan kain
knitting. Namun sangat tidak dianjurkan penggunaannya pada bahan kain yang
berjenis nylon dan lycra.
5.
Tinta
Cork Base
Tinta berbasis plastisol ini baik dipakai dalam teknik
sablon high density, hasil akhirnya setelah kering dan jadi adalah efek seperti
busa. Sifat tinta jenis ini sama dengan tinta berjenis Athletic Plastisol yang
sudah dijelaskan diatas, yakni kelenturannya yang sangat baik. Jadi tinta ini
juga sangat bisa digunakan pada kain lentur berbahan spandex, polymesh dan kain
lentur lainnya. Nmaun yang perlu diingat adalah bahan kain yang memiliki sablon
tinta jenis ini sangat tidak dianjurkan untuk disetrika, bleachataupun dry
clean pada bagian desain sablon kain tersebut.
6.
Tinta
Wilflex luna Clear
Keunikan dari tinta jenis ini adalah sifat transparannya
yang tidak akan terlihat jika diterangi dengan cahaya lampu biasa. Namun akan
terlihat jika diberi sinar ultraviolet.
7.
Tinta
High Density Clear
Akan menghasilkan efek sablon yang mengkilap dan nampak
terlihat basah saat sudah kering dan jadi. Sebab tinta ini memiliki warna yang
transparan yang berguna sebagai covering atau melapisi tinta lain dalam sablon
bahan kain.
8.
Tinta
Natural Suade
Keunikan dari tinta yang satu ini adalah efek yang
ditimbulkannya saat sudah jadi. Hasil akhir dari penggunaan tinta ini adalah
efek menyerupai kulit yang sangat lembut dan kenyal.
Banyak bukan macam tinta yang digunakan dalam teknik sablon,
namun mungkin sekarang ada jenis tinta baru yang belum kami masukkan kedalam
daftar tinta sablon diatas. Semoga informasi diatas dapat menambah wawasan Anda
dalam dunia sablon.
lon.