Pages

Bermacam-macam Jenis Tinta Yang Dipakai Untuk Menyablon

Selasa, 01 Maret 2016


Yuk kita belajar dasar dasar sablon. Walaupun kita tidak terjun langsung di dunia sabloners, tapi setidaknya kita tahu mengenai sablon. walaupun indah sendiri jika ingin mencari jasa sablon kaos murah manual selalu di kedaiclothing.com .Kali ini Indah nuri akan memberikan pengetahuan tentang  tinta sablon.

Tinta dalam dunia sablon dibagi menjadi 2 jenis yaitu tinta berbasis waterbase atau air serta tinta berbasis solvenbase atau minyak yang sering juga disebut plastisol. Kedua jenis tinta ini tentu memiliki perbedaan antara satu sama lain. Apa saja tinta tersebut dan apa perbedaannya ? Simak penjelasannya dibawah ini.
Yang pertama kita akan membahas Tinta berbasis air atau WATERBASE terlebih dahulu. Jenis-jenis tinta waterbase diantaranya adalah :

1.       Tinta Rubber
Jenis tinta ini adalah yang cukup banyak dijumpai dalam dunia sablon. Tinta ini juga banyak diaplikasikan untuk menyablon kain yang berwarna gelap, karena tinta rubber ini memiliki sifat pekat yang bisa menutup permukaan kain dengan sangat baik. Tinta ini juga sering digunakan untuk underbase atau dasaran sebelum memberikan warna lain pada kain yang akan disablon. Nah, tinta ini juga dibagi menjadi dua jenis yakni tinta rubber white atau yang berwarna putih yang difungsikan sebagai dasaran  namun juga bisa digunakan untuk mendapatkan warna yang lebih muda atau warna pastel. Dan ada juga tinta rubber yang berjenis color atau berwarna, tinta ini banyak digunakan untuk mencampurkan warna-warna tua ataupun untuk mendapatkan hasil warna yang lebih tua. Sedikit tips untuk para sabloner pemula, jika Anda menginginkan warna putih bersih yang cemerlang, bisa menggunakan trik ini dengan mencampurkan tinta rubber white degan pewarna atau pigmen berwarna nila ataupun warna ungu sedikit demi sedikit hingga mendapatkan warna yang dirasa pas.

2.       Tinta Transparan
Jenis tinta yang kedua ini juga kerap kali disebut sebagai coating, kenapa disebut begitu ? Sebab warna tinta ini yang transparan yang membuatnya dapat difungsikan sebagai pelapis hasil akhir dari sablon yang menggunakan tinta lain. Tinta ini juga akan memberikan tampilan mengkilap pada hasil akhirnya. Tinta ini juga memiliki tekstur lebih keras dan kuat saat sudah mengering, yang menjadikannya lebih awet dan tahan lama. Dengan menambahkan tinta ini untuk melapisi tinta warna lain yang ada pada sablon kaos atau kain lainnya, akan menambah daya tarik, nilai jual serta kesan yang ditimbulkan hasil sablon kain tersebut.

3.       Tinta Extender
Sifat tinta jenis ini hampir sama dengan tinta transparan tadi, namun perbedaannya terletak pada pengaplikasiannya. Jika tinta transparan bisa diaplikasikan untuk lapisan tinta lain dengan berbagai warna, untuk tinta extender ini hanya sesuai dipakai untuk melapisi kain dan tinta yang berwarna putih atau warna terang dan cerah. Sifat tinta ini juga aak berbeda dengan tinta transparan, tinta ini akan menyerap pada tinta dan bahan yang ada dibawah tinta extender ini.


4.       Tinta Jenis Super White
Hampir sama dengan tinta rubber tadi, tinta jenis ini juga memliki 2 jenis yakni tinta dengan jenis white dan juga color. Namun sifat dari tinta ini hampir sama dengan tinta extender diatas, yakni mampu menyatu dengan bahan yang ditempeli oleh tinta ini serta bersifat transparan juga. Tapi tinta jenis ini bisa disablon pada bahan yang memiliki warna dasar gelap.

5.       Tinta Timbul atau PUFF
Tinta ini dibagi menjadi 2 varian, yakni tnta underbase atau dasar dan tinta berbasis plastisol. Untuk mendapatkan hasil tinta yang sempurna dan terlihat timbul, maka diperlukan proses pemanasan terlebih dahulu dengan suhu tertentu. Maka dari itu tinta jenis ini sangat jarang digunakan untuk sablon manual.

Yang kedua adalah jenis tinta berbasis SOLVENBASE atau Plastisol. Bahan penmbentuk tinta ini tentu berbeda dengan tinta berbasis waterbase. Tinta plastisol berbahan dasar PVC seperti pipa PVC atau yang sering kita sebut paralon namun memiliki tingkat kelenturan yang berbeda. Tinta ini dibanderol dengan harga yang cukup mahal, selain itu untuk menggunakan tinta jenis ini diperlukan alat-alat yang khusus dan memadai sebab untuk mengeringkan tinta ini tidak sembarangan. Tinta ini membutuhkan panas yang lebih tinggi untuk mengering sekitar 130 hingga 160 derajat celcius. Jadi dibutuhkan alat pengering seperti alat conveyor, curing dan juga flash curing. Namun daya rekat yang dihasilkan oleh tinta plastisol ini tidak perlu diragukan lagi, karena daya rekatnya yang sangat baik melebihi tinta rubber atau yang berbasis waterbase yang dihasilkan oleh pemanasan dan pengeringan yang bersuhu tinggi tersebut. Untuk menimbulkan efek yang menakjubkan contohnya high density, jenis tinta inilah yang cocok untuk digunakan. Kaos atau kain yang disablon menggunakan tinta jenis ini pasti akan dilengkapi dengan tulisan peringatan ‘Do not iron on design’, atau berarti jangan disetrika pada bagian desain sablon pada kaos atau kain tersebut. Karena setrika yang mempunyai suhu tinggi tersebut dapat melelehkan hasil desain sablon yang ada pada kain/kaos tersebut. Jenis tinta plastisol diantaranya adalah :

1.       Tinta All Purpose
Sifat dari tinta jenis ini hampir sama dengan tinta extender yang sudah dijelaskan diatas. Bertekstur transparan dan mengkilap, karena penggunaan dari tinta ini hanya pada bahan kain yang berwarna cerah, terang atau putih saja.

2.       Tinta High Opacity
Kelebihan dari tinta jenis ini adalah daya untuk menutup pada suatu bahan medianya yang lebih baik daripada tinta berbasis waterbase berjenis rubber. Sifat dari tinta ini juga sama dengan tinta rubber, mempunyai kelenturan dan daya tahan yang awet. Tinta high opacity ini banyak digunakan untuk keperluan teknik high density. Dengan kualitas yang tinggi, harga dari tinta inipun juga cukup tinggi.

3.       Tinta Athletic Plastisol
Sifat dari tinta ini adalah lebih lentur daripada tinta rubber. Sehingga penggunaan dan pengaplikasiannya banyak digunakan pada sablon kain spandex, polymesh ataupun bahan kain yang memiliki pola dan motif berupa lubang-lubang yang cukup banyak dan cukup besar pula.

4.       Tinta Shimmer Base & Gold
Jenis tinta ini akan menghasilkan warna metalik saat sudah kering dan jadi. Dengan bentuk seperti pasta yang creamy siap digunakan tanpa harus mencampurkannya dengan pengencer lagi. Tinta ini akan sangat baik dan bagus apabila dicetak pada bahan kain polyster, cotton, rayon bahkan kain knitting. Namun sangat tidak dianjurkan penggunaannya pada bahan kain yang berjenis nylon dan lycra.

5.       Tinta Cork Base
Tinta berbasis plastisol ini baik dipakai dalam teknik sablon high density, hasil akhirnya setelah kering dan jadi adalah efek seperti busa. Sifat tinta jenis ini sama dengan tinta berjenis Athletic Plastisol yang sudah dijelaskan diatas, yakni kelenturannya yang sangat baik. Jadi tinta ini juga sangat bisa digunakan pada kain lentur berbahan spandex, polymesh dan kain lentur lainnya. Nmaun yang perlu diingat adalah bahan kain yang memiliki sablon tinta jenis ini sangat tidak dianjurkan untuk disetrika, bleachataupun dry clean pada bagian desain sablon kain tersebut.

6.       Tinta Wilflex luna Clear
Keunikan dari tinta jenis ini adalah sifat transparannya yang tidak akan terlihat jika diterangi dengan cahaya lampu biasa. Namun akan terlihat jika diberi sinar ultraviolet.

7.       Tinta High Density Clear
Akan menghasilkan efek sablon yang mengkilap dan nampak terlihat basah saat sudah kering dan jadi. Sebab tinta ini memiliki warna yang transparan yang berguna sebagai covering atau melapisi tinta lain dalam sablon bahan kain.

8.       Tinta Natural Suade
Keunikan dari tinta yang satu ini adalah efek yang ditimbulkannya saat sudah jadi. Hasil akhir dari penggunaan tinta ini adalah efek menyerupai kulit yang sangat lembut dan kenyal.


Banyak bukan macam tinta yang digunakan dalam teknik sablon, namun mungkin sekarang ada jenis tinta baru yang belum kami masukkan kedalam daftar tinta sablon diatas. Semoga informasi diatas dapat menambah wawasan Anda dalam dunia sablon.
lon.
 
FREE BLOGGER TEMPLATE BY DESIGNER BLOGS